Harga minyak mentah dunia mengalami koreksi pada dua sesi sebelumnya karena adanya data ekonomi China yang mengecewakan. Namun, pada hari ini, harga minyak mentah dunia kembali menguat setelah adanya komentar hawkish dari ketua Federal Reserve, Jerome Powell.
 
Pada perdagangan hari ini, harga minyak mentah berjangka AS mengalami kenaikan sebesar 0,5% menjadi $77,17 per barel, sementara harga kontrak Brent naik 0,6% menjadi $83,29 per barel.
 
Data inflasi yang dirilis pada Kamis pagi di China menunjukkan penurunan yang lebih tajam dari yang diharapkan untuk bulan Februari. Hal ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur di China berjalan jauh di bawah kapasitas penuh.

Dalam hal ini, pemerintah China menetapkan target PDB yang lebih rendah dari perkiraan untuk tahun 2023 selama akhir pekan. Tindakan ini meningkatkan keraguan tentang kekuatan kemungkinan pemulihan ekonomi di China tahun ini.
 
Pada awal pekan ini, data yang dirilis menunjukkan bahwa impor minyak mentah China turun 1,3% dari tahun sebelumnya selama dua bulan pertama tahun 2023. Hal ini menambah sentimen negatif terhadap harga minyak mentah dunia.
 
Namun, harga minyak mentah dunia kembali menguat setelah adanya komentar hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Powell memperjelas bahwa suku bunga akan naik lebih dari yang diperkirakan sebelumnya jika data ekonomi menunjukkan bahwa suku bunga diperlukan untuk memerangi inflasi.

download apps GIC 

Hal ini dapat berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi dan permintaan di konsumen minyak mentah terbesar di dunia.
 
Komentar hawkish ini juga membantu mendukung dolar AS, yang naik ke level tertinggi tiga bulan terhadap berbagai mata uang saingan. Meskipun begitu, masih ada ketidakpastian tentang pasokan global, terutama dengan Wakil Ketua S&P Global,

Dan Yergin, menyatakan bahwa Rusia dapat mempertahankan produksi minyak mentah lebih lama dari yang diperkirakan banyak orang. Meskipun sudah ada eksodus banyak perusahaan Barat dan sanksi dari AS dan sekutunya.
 
Harga minyak mentah dunia mengalami koreksi pada dua sesi sebelumnya akibat adanya data ekonomi China yang lemah. Namun, harga minyak mentah dunia kembali menguat setelah adanya komentar hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Meskipun begitu, masih ada ketidakpastian tentang pasokan global.

Disclaimer: Tiap keputusan investasi berada di tangan pembaca. Dalami dan analisa saat sebelum beli dan jual produk komoditi, saham, forex ataupun kripto. GIC Indonesia tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan rugi yang muncul dari keputusan investasi.
 
Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat cek di Google News.