Analisa Market Mingguan : 26 – 30 April 2021
Yen Jepang Menunggu Data Inflasi Utama AS Setelah Adanya Dovish BoJ
[caption id="attachment_22945" align="aligncenter" width="1024"]
Imbas Keraguan Stimulus AS Emas Hitam Menurun
Laporan terbaru seputar Kishida menambah spekulasi tentang potensi perubahan kebijakan moneter BoJ setelah Haruhiko Kuroda, Gubernur BoJ mengundurkan diri pada April mendatang. Perkembangan tersebut terjadi setelah juru bicara Kishida mengatakan kepada Bloomberg bahwa awal bulan ini ada kemungkinan untuk mencapai kesepakatan baru dengan bank sentral. Kepala Sekretaris Kabinet, Hirokazu Matsuno mengatakan tidak ada rencana untuk merevisi kesepakatan dengan BoJ, dan dia juga mengharapkan bank sentral akan terus bekerja menuju target inflasi. BoJ diperkirakan akan menahan pengaturan pada pertemuan kebijakan Selasa esok.Stimulus AS Akhirnya Akan Meluncur
Ahli strategi mata uang di National Australia Bank Sydney, Rodrigo Catril menjelaskan bahwa berita akhir pekan menyoroti tingkat kegelisahan oleh pemerintah dalam hal tingkat depresiasi yang dialami Yen tahun ini. Pada tahun depan akan menawarkan kesempatan untuk mengatur ulang dan kemungkinan akan melakukan pendekatan yang lebih fleksibel pada tujuan BoJ.Performa Terburuk Yen Jepang
Yen menjadi mata uang utama dengan kinerja terburuk tahun ini, merosot lebih dari 15% terhadap dolar karena desakan Kuroda untuk membeli obligasi pemerintah dalam jumlah besar, berarti imbal hasil Jepang telah dibatasi, sementara mereka melonjak di negara lain seperti kebanyak bank sentral. Kenaikan Suku Bunga Untuk Memerangi Inflasi Mata uang Yen lebih kuat 0,4% pada hari Senin sebesar 136,08 per dolar nya setelah sebelumnya 135,77. Mata uang jatuh ke level terendah lebih dari tiga dekade di 151,95 pada bulan Oktober. Imbal hasil obligasi acuan lima tahun Jepang naik sebesar 2,5% bps menjadi 0,145% pada perdagangan Senin pagi untuk mencapai level tertinggi sejak Februari 2015. Harapan tinggi tumbuh di kalangan investor dan ekonom bahwa penerus Kuroda akan meminta peninjauan kebijakan beberapa saat setelah memimpin bank sentral. Pekan lalu, Bloomberg melaporkan bahwa pejabat BoJ melihat adanya kemungkinan tinjauan kebijakan tahun depan, setelah pertumbuhan upah dan perlambatan ekonomi global diperiksa dengan cermat, menurut pengamat yang mengetahui masalah tersebut. Shinsuke Kajita yang merupakan Kepala Strategi di Resona Holdings, Tokyo memberikan komentar terkait masalah diatas. Ia mengatakan bahwa hal yang memicu pembelian Yen karena pembicaraan BoJ semakin dekat dan keputusan kebijakan moneter yang relatif hawkish di AS dan Eropa pekan lalu telah menekankan perbedaan dengan sikap dovish BoJ. Diatas merupakan informasi mengenai mata uang Yen. Update terus informasi terbaru lainnya melalui jurnal GIC yang akan diumumkan setiap harinya. Anda juga tentunya bisa melakukan trading di aplikasi GICTrade dengan fitur terbarunya, akun ECN, nikmati keunggulan fitur terbaru dengan spread terendah dimulai dari 0 Rupiah! Ikuti juga GIC Gebyar Hadiah dan dapatkan hadiah menarik didalamnya dari GIC senilai miliaran Rupiah tanpa undian!